LAPORAN PRAKTIKUM INDUSTRI MAKANAN TERNAK BULK DENSITY DAN METODE PENYARINGAN
Latar
Belakang
Suatu industri pakan,
khususnya industri dalam skala besar, komponen pergudangan atau penyimpanan
bahan baku pakan atau pun ransum merupakan aspek yang sangat penting untuk
diperhatikan. Perkembangan Industri Makanan Ternak tidak lepas dari
perkembangan ilmu peternakan karena hasil produksi dari aktivitas industri
ransum ternak digunakan sebagai masukan dalam kegiatan peternakan.
Industri pakan skala besar melakukan proses poduksi dalam jumlah yang banyak
dan waktu penyimpanan yang cukup lama. Jika pakan jumlahnya banyak, dan tidak
habis sekali pakai, namun pemakaiannya bertahap, maka kestabilitasan barang
tersebut harus dapat dijaga untuk menjaga kualitas.
Hal ini tentunya
membutuhkan sistem pergudangan dan penyimpanan yang efektif untuk bahan baku
serta produk jadi yang diproduksi tersebut.
Dalam proses penyimpanan, setiap bahan dan produk jadi tersebut akan berpeluang terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut dapat berupa kerusakan fisik ataupun kerusakan kimia dan biologis. Kerusakan fisik dalam penyimpanan bisa saja menjadi pemicu untuk kerusakan secara kimia dan biologis. Oleh sebab itu, sifat fisik suatu bahan sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum dilakukan penyimpanan terhadap bahan. Sifat fisik bahan tersebut meliputi kadar air, berat jenis, aktivitas air, sudut tumpukan, kehalusan bahan, kerapatan tumbukan, kerapatan pemadatan bahan, dan lain sebagainya.
Dalam proses penyimpanan, setiap bahan dan produk jadi tersebut akan berpeluang terjadi kerusakan. Kerusakan tersebut dapat berupa kerusakan fisik ataupun kerusakan kimia dan biologis. Kerusakan fisik dalam penyimpanan bisa saja menjadi pemicu untuk kerusakan secara kimia dan biologis. Oleh sebab itu, sifat fisik suatu bahan sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum dilakukan penyimpanan terhadap bahan. Sifat fisik bahan tersebut meliputi kadar air, berat jenis, aktivitas air, sudut tumpukan, kehalusan bahan, kerapatan tumbukan, kerapatan pemadatan bahan, dan lain sebagainya.
Praktikum pertama
berjudul Bulk Density, ini adalah suatu bahan pakan menggambarkan berat bahan
per unit volume atau dengan rumus
dengan ρ adalah kerapatan bahan dalam satuan berat (kg) per unit volume
(liter), M adalah berat bahan (Kg), dan V adalah volume dalam liter (l). Kerapatan
jenis suatu bahan pangan dipengaruhi oleh ukuran partikel, kandungan air dan
kepadatan. Perbedaan kerapatan jenis juga dapat disebabkan oleh bahan subalan
atau kontaminan yang sengaja dicampurkan.
Peranan Bulk density
yaitu dapat berpengaruh terhadap besarnya kerapatan tumpukan (spesifik density), Menentukan
daya ambang, dan dapat menentukan besarnya ukuran partikel berpengaruh
terhadap homogesitas dan stabilitas pencampuranberpengaruh terhadap kerapatan.
Pada judul praktikum kedua yaitu kualitas bahan baku dengan sub judul metode
penyaringan disini kita dapat melihat langkah awal dalam penjaminan mutu
(quality assurance) ransum melalui pengawasan bahan baku. Pengawasan bahan baku
ini dimulai dari saat pembelian dan penerimaan. Pemeriksaan bahan baku dalam
bentuk butiran dapat dilakukan dengan pemeriksaan persentase biji pecah, biji
rusak, biji mati berjamut dan banyak ataupun sedikitnya kotoran dan benda asing
pada bahan pakan tersebut.
Tujuan
dan manfaat
Tujuan
dari praktikum kerapatan bahan (bulk density) adalah para praktikan dapat
mengukur kerapatan jenis bahan dan manfaatnya selain kita dapat mengukur kadar
kerapatan jenis bahan para praktikan juga dapat membandingkan nilai rataan
kadar kerapatan bahann dengan tabel Bulk Density pada buku pedoman
Sedangkan
tujuan dari praktikum kualitas bahan baku dengan sub judul metode penyaringan
yaitu para praktikan dapat memperkecil jumlah dan memisahkan antara biji yang
pecah, mati, rusak, terdapat kotoran, dan yang berjamur. Juga manfaat dari
praktikum dengan subjudul metode penyaringan ini adalah para praktikan dapat
membandingkan kualitas fisik bahan-bahan pakan dari sumber-sumber yang berbeda.