Terus support dan dukung Blog ini teman dengan klik dibawah ini ...
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMISAHAN DAN PEMURNIAN
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN
JAHTERA MANALU
E10012132
C2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
Pemisahan dan Pemurnian
Pada percobaan pertama yaitu pada pasir dicampurkan dengan air pada saat
diaduk akan berhomogen namun ketika diendapkan pasir akan mengaendap kebawah
dan air tetap jernih. Kemudian larutan ditumpahkan. Pemisahan ini disebut dekantasi.
Hal ini sesuai dangan pendapat Wong (2011) yang mengatakan dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran
dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan
campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling
campur (suspensi).
Percobaan kedua yaitu mengamati larutan bubuk kapur didalam larutan.
Awalnya larutan bercampur homogen namun ketika disaring tertinggallah ampas
bubuk kapur atau yang disebut residu
pada kertas saring, dan air jernih kembali. Ini disebut dengan
penyaringan atau filtrasi. Hal ini juga sesuai dengan pengertian penyaringan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Susilo Tri
A (2011) bahwa filtrasi, yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran
dengan menggunakan filter (penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan
sisa filtrasi disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang tidak saling larut.
Percobaan ketiga yakni garam yang dimasukkan kedalam air dan diaduk
hingga homogen, kemudian diuapkan. Setelah beberapa menit terlihat
kristal-kristal putih dipinggir cawan penguap. Ini disebut dengan
kristalisasi. Ini sesuai dengan pendapat
Kednan (1991), kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair
dan zat padat yang saling larut. Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan
sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran
ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan
terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan
pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena
komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
Percobaan keempat yaitu mengamati garam CuSO4.5H2O yang diuapkan di atas
pembakar. Dalam penguapan tersebut terdapat kristal-kristal berwarna biru di
pinggir cawan penguap. Ini disebut kristalisasi. Ini sesuai dengan pendapat Kednan (1991), kristalisai dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. Pada
kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal
itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. Apabila larutan
tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan,
kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat
padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih
kecil tidak ikut mengkristal
Percobaan kelima adalah mengamati air saringan dan air cucian disatukan
kemudian diuapkan di atas pembakar. Hasilnya adalah air menggumpal seperti
butter. Destilasi, yaitu pemisahan
komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih
komponen campuran tersebut melalui pemanansan/pendidihan campuran. Destilasi
dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang berbeda
titik didihnya. (Michael Purba:2006)