Laporan Praktikum Produksi Ternak Perah "Pemeriksaan komposisi susu" UNJA

LAPORAN PRAKTIKUM  PRODUKSI TERNAK PERAH "PEMERIKSAAN KOMPOSISI SUSU" UNJA


 PENDAHULUAN
Latar belakang
            Susu merupakan hasil utama dari ternak selain daging dan telur yang sangat diminati oleh masyarakat  dan susu sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia tetapi juga sangat dibutuhkan oleh anak dari ternak itu sendiri, karena air susu yang pertama kali keluar dari induk mengandung banyak sekali anty bodi atau pelindung tubuh anak agar tidak mudah terserang oleh berbagai penyakit yang bisa menyebabkan ternak itu cacat atau mati.      Untuk mendapatkan susu sapi yang baik yang bermutu tinggi maka            perlu dilakukan beberapa langkah pertama pada waktu pemerahan harus mengetahui kapan ternakut siap untuk diperah serta berapa lama pemerahan berlansung kemudian yang kedua pada waktu pemerahan kita harus mengetahui kebersihan dari tempat pemerahan serta kebersihan dari ternak yang diperah karena apabila ternak yang diperah tersebut tidak bersih akan mengganggu kualitas dari air susu tersebut.
            Susu merupakan sumber protein, sumber energi sehingga dapat memberikan  kepada kita kesehatan, maka dari itu minat beli masyarakat sangat tinggi walaupun harga susu kadang-kadang naik tetapi tidak menyurutkan daya beli masyarakat terhadap produksi susu.

Tujuan dan Manfaat
            Adapun tujuan dari pratikum produksi ternak perah ini adalah agar pratikan dapat mengerti serta memahami apa saja yang terkandung dalam air susu ternak perah tersebut baik dari susu sapi, kambing dan lain sebagainya dengan mengetahui berat jenis kadar bahan kering dengan menggunakan dua metode, mengetahui kadar lemak, kadar bahan kering tanpa lemak serta komposisi protein kadar yang terdapat dari susu tersebut.
            Adapun manfaatnya bagi pratikan adalah pratikan dapat mempelajari bagaimana cara dari pemerikaan komposisi susu tersebut dan pratikan juga dapat mempraktekkannya lansung sehingga dapat memahami dengan benar serta bisa menerapkannya.


MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat

            Pratikum produksi ternak perah ini dilakukan pada hari rabu tanggal 6 Nopember 2013,

dan pelaksaannya  dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan selesai dan bertempat di dalam
laboratorium produksi ternak perah fakultas peternakan universitas jambi.


MATERI

            Adapun Bahan dan Alat yang digunakan dalam pratikum Pemeriksaan  komposisi susu

adalah Laktodensimeter, Termometer, Gelas ukur 100 ml dan 250 ml, Labu erlemeyer 250 ml
dan 500 ml, Timbangan analitik skala 0,1 mg, Oven temperatur 120 0 c, Eksikator, Cawan gelas

dengan penutup, berdiameter 5 cm, H2SO pekat (91-92%), Amil alkohol, Butyrometer, Pipet

otomat 1 ml± 0,05 ml dan 10 ml, Pipet khusus susu 10,75 ml, Sentrifus, penangas air, Larutan
NaOH 0,1 N, Kalium oksalat (K2C2O7.H2O), formalin 35%, Phenolpthaline (PP) 2%, Cobalt
sulfat (C0SO4.7H2O), Rosanilin klorida 0,01%, Aquadest, Pipet 1 ml dan 25 ml, Labu
erlemeyer, Gelas becker, dan Buret.


METODA

A. Pengukuran Berat Jenis

            Pertama-tama  sampel susu dihomogenkan dulu dengan cara memindahkan dari satu
tabungerlemeyer ke erlemeyer yang lain secara berulang-ulang, kemudian secara hati-hati
sampel susu dituangkan kedalam gelas ukur melalui dindingnya agar tidak terbentuk buih. Lalu
kemudian dicelupkan laktodensimeter ke dalam sampel susu secara perlahan-lahan, biarkan
timbul sampai laktodensimeter berhenti bergerak (± 1 menit), lalu baca skalanya. Setelah
dilakukan pembacaan, catat suhu yang tertera pada laktodensimeter dan ukur suhu sampel
susu dengan mengunakan termometer, kemudian ulangi kembali melakukan percobaan
kembali.

B. Pengukuran Kadar Bahan Kering

            Pertama-tama keringkan cawan dan tutunya dalam oven (102 0 C) selama 10 menit,
setelah itu maukkan cawan kedalam eksikator sampai suhunya sama dengan suhu kamar.
Kemudian timbang cawan beserta  tutupnya (G1) lalu masukkan 3 ml sampel susu kedalam 
cawan, kemudian timbang kembali cawan yang berisi sampel beserta tutupnya (G2), masukkan
cawan kedalam oven dan letakkan tutup cawan disamping cawan. Biarkan selama 1 jam,
setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan cawan yang telah ditutup kembali kedalam
eksikator. Kemudian setelah cawan dingin timbanglah cawan beserta tutupnya (G3) lalu
masukkan kembali kedalam oven, keringkan selama 1 jam. Setelah itu masukkan kembali
kedalam eksikator,lLakukan prosedur ini sampai tercapai berat konstan.
C. Pengukuran Kadar Lemak dengan Metode Gerber
            Pertama-tama masukkan 10 ml H2SO4 pekat kedalam butyrometer, lalu melalui dinding
Butyrometer masukkan 10,75 ml sampel susu secara hati-hati dan 1ml Amil alkohol. Setelah itu
Butyrometer disumbat sampai rapat, kemudian dikocok dengan arah angka delapan selama 3-5
menit agar bagian-bagian didalamnya tercampur rata, karena ada reaksi panas yang akan
ditimbulkan maka dianjurkan sebelum dikocok butyrometer dibungkus dengan kain lap. Setelah
itu akan terbentuk warna ungu tua sampai kecoklatan lalu masukkan butyrometer kedalam
sentifus dan pasang sentrifus pada 1200 rpm selam 5 menit, kemudian masukkan butyrometer
kedalam penangas air dengan suhu 65 0 C selama 5 menit   dan cara meletakkan butyrometer
didalam penangas air adalah bagian yang ada sumbatannya dibawah dan yang ada skalanya di

atas, kemudian baca skala yang tertera pada butyrometer yang akan menunjukkan persentase

kadar lemak.
      D.Pengukuran Kadar Protein
            Pertama-tama masukkan 10 ml susu kedalam erlemeyer 125 ml dan tambahkan
aquadest 20 ml serta 0,4 larutan kalium oksalat jenuh dan 1 ml phenolpthaline 2% dan diamkan
selama 2 menit. Lalu titrasi campuran diatas dengan NaOH  0,1 N sampai mencapai warna
standar dibawah ini atau warna merah muda, lalu setelah warna tercapai, tambahkan 2 ml
larutan formaline dan titrsi kembali dengan NaOH sampai warna standar tercapai lagi dan catat
hasil dari titrasi kedua. Dan setelah itu buatlah titrasi Blanko yang terdiri dari 20 ml aquadest +
0,4 ml larutan kalium oksalat jenuh+ 1 ml indikator phenolpthaline + 2 ml larutan formaline dan
titrasi dengan larutan NaOH Lalu titrasi kedua terkoreksi yaitu titrasi kedua dikurangi titrasi

Blanko.


Download full Dokumen ini dengan klik DISINI ....
ViewCloseComments