PENGELOLAAN LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI SUMBER NUTRISI TERNAK RUMINANSIA

PENGELOLAAN LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI SUMBER NUTRISI TERNAK RUMINANSIA












OLEH :
JAHTERA MANALU   [E10012132]




FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI



2013






A.            Mengenal Limbah Solid
Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah mempunyai potensi daya dukung untuk pengembangan peternakan,yaitu sebagai sumber pakan baik pakan hijauan maupun pakan dari limbah pengolahan minyak kelapa sawit. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak adalah solid. Produksi limbah tersebut di Kabupaten Kotawaringin Barat mencapai 18−21 t/hari/pabrik. Bila limbah tersebut dimanfaatkan sebagai pakan, jumlah tersebut dapat menampung + 155.000 ekor sapi/hari. Solid mengandung bahan kering 81,56%, protein kasar 12,63%, serat kasar 9,98%, lemak kasar 7,12%, kalsium 0,03%, fosfor 0,003%, dan energi 154 kal/100 g. Pemberian solid dalam bentuk segar secara ad libitum kepada sapi PO jantan memberikan pertambahan bobot badan harian (PBBH) 770 g/ekor/hari. Pada domba, pemberian solid 1% dari bobot badan, baik dalam bentuk segar, complete feed block (CFB) tanpa fermentasi maupun CFB fermentasi masing-masing memberikan PBBH 45, 64, dan 83 g/ekor/hari.
            Solid merupakan salah satu limbah padat dari hasil pengolahan minyak sawit kasar.  Di Sumatera, limbah ini dikenal sebagai lumpur sawit, namun solid biasanya sudah dipisahkan dengan cairannya sehingga merupakan limbah padat. Ada dua macam limbah yang dihasilkan pada produksi CPO, yaitu limbah padat dan limbah cair. Saat sekarang ini produksi limbah solid di dua pabrik pengolahan CPO di Kabupaten Kotawaringin Barat sekitar 36−42 t/hari (rata-rata 20 t/pabrik/hari). Jumlah limbah solid yang dihasilkan bergantung pada 
TBS yang diolah. Produksi TBS akan makin bertambah pada masa mendatang seiring dengan makin luasnya area perkebunan kelapa sawit yang berproduksi. Diharapkan dalam setiap 10.000 ha berdiri satu pabrik pengolahan CPO.
Pemeliharaan ternak (sapi) sebagai usaha sambilan kurang menguntungkan apabila memanfaatkan solid sebagai pakan karena akan menambah biaya produksi, berupa biaya angkut dari pabrik ke lokasi peternak. Kondisi ini dapat menghambat adopsi teknologi pemanfaatan solid. Solid akan dimanfaatkan secara luas oleh peternak apabila pemeliharaan ternak bersifat komersial misalnya penggemukan. Strategi yang dapat ditempuh untuk memaksimumkan pemanfaatan solid sebagai pakan adalah melalui kemitraan antara petani dan pemerintah daerah ataupun pihak swasta.
A.                Limbah Solid sebagai Pakan Ternak
.....


Download Full Dokumen ini dengan klik DISINI ....
ViewCloseComments