BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Untuk menggunakan sutau bahan sebagai bahan
pakan, maka bahan tersebut seaiknya dievaluasi terlebih dahulu sebelum
digunakan sebagai bahan campuran ransum atau sebagai bahan ransum. Penggunaan suatu bahan pakan sebagai pakan
disesuaikan dengan anatomi alat pencernaan ternak yang mau diberi makan. Oleh
sebab itu, bahan pakan harus betul-betul dievaluasi dengan baik agar ternak
dapat memanfaatkan pakan tersebut secara efisiensi.
Jenis evaluasi yang dapat dilakukan adalah
evaluasi secara fisik, biologis, dan ekonomi. Diamping evaluasi tersebut, perlu
juga dlakukan survey ketersediaan bahan pakan sepanjang tahun dan lokasi sumber
bahan pakan tersebut.
Untuk menghasilkan performan produksi
ternak yang optimal sangat tergantung kepada kesempurnaan pengelolaan managemen
pakan dan nutrisinya. Pemberian pakan yang baik dimulai dari kualitas bahan
pakan sampai menjadi ransum yang seimbang dengan kualitas baik. Ransum yang
seimbang dengan kualitas baik memerlukan pengukuran kandungan zat makanan dari
masing-masing individu. Demikian juga prosedur pengelolaan pengambilan sampel bahan
pakan sangat menentukan dalam manghasilkan ransum seimbang yang berkualitas.
Pakan
merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha pemeliharaan ternak,
keberhasilan maupun kegagalan usaha ternak banyak ditentukan oleh pakan yang
diberikan. Produktivitas ternak 70% dipengaruhi faktor lingkungan dan 30%
dipengaruhi faktor genetik. Faktor lingkungan pakan memiliki pengaruh paling
besar sekitar 60%. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun potensi genetik ternak
tinggi, namun apabila pemberian pakan tidak memenuhi persyaratan potensi
genetik yang dimiliki, maka produksi yang tinggi tidak akan tercapai. Pakan
juga merupakan komponen produksi dengan biaya yang terbesar. Biaya pakan dapat
mencapai 60-80% dari biaya produksi.
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang
dapat dimakan oleh ternak dan tidak beracun terhadap ternak tersebut.Bahan
pakan dibagi dua yaitu bahan kering dan air.Sedangkan bahan kering juga dibagi
dua yaitu bahan organik dan abu. Selanjutnya bahan organik dibagi lagi menjadi
protein kasar dan bahan organik tanpa nitrogen. Bahan organik tanpa nitrogen
dibagi lagi menjadi lemak kasar dan karbohidrat.Terakhir karbohidrat dibagi
lagi menjadi serata kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen.Sedangkan pengertian
bahan pakan yang lain yaitu Bahan pakan merupakan semua bahan pakan yang dapat
dimakan oleh ternak yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral yang disusun menjadi satu bahan pakan dan tidak meracuni
ternak.Formulasi adalah mencampur berbagai macam bahan pakan menjadi ransum dan
ransum adalah campuran dari berbagai bahan pakan.Jadi, bahan pakan formulasi
ransum merupakan matakuliah penting dikarenakan mata kuliah wajib fakultas dan
diharapkan dapat menyusun ransum dalam bahan pakan dan membuat pakan ternak.
Pentingnya bahan pakan khususnya untuk
ternak merupakan hal yang tidak bisa kita pungkiri untuk kita tidak
mempelajarinya. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, menjadikan
kebutuhan protein hewani juga meningkat. Peningkatan jumlahpenduduk diikuti
dengan meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan. Hal ini menyebabkan luas
lahan pertanian mengalami penurunan, yang berpengaruh pada ketersediaan hijauan
sumber pakan ternak ruminansia dan bahan konsentrat.
1.2.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum evaluasi pakan adalah untuk
mengetahui bagaimana teknik pengambilan sampel bahan pakan,
mengevaluasi kemurnian bahan pakan secara mikroskopik, mengetahui pengukuran
bulk density bahan pakan, mengevaluasi ransum secara kualitatif, mengukur
pemalsuan tongkol jagung dalam sampel jagung berdasarkan bulk density, mengukur
pemalsuan dedak dengan sekam berdasarkan faktor bahan, teknik invitro gas untuk
mengetahui profil degradasi dan fermentasi bahan organik pakan dalam rumen
selama 48 jam
Adapun
manfaat dari praktikum evaluasi pakan adalah praktikan mengetahui cara
pengambilan sampel bahan pakan, dapat mengevaluasi bahan pakan secara
mikroskopik, dapat mengukur bulk density bahan pakan, dapat mengevaluasi ransum
secara kualitatif, dapat mengukur pemalsuan tongkol jagung dalam sampel jagung
berdasarkan bulk density, dapat mengukur pemalsuan ddak dengan sekam
berdasarkan faktor bahan, dan mengetahui teknik invitro gas untuk mengetahui
profil degradasi dan fermentasi bahan organik pakan
Klik disini Untuk Download File....
< Download >