LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM INDUSTRI
MAKANAN TERNAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengolaan pakan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakantunggal
atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan mengalami peningkatankualitas
(Amrullah, 2011).Pakan merupakan setiap bahan yang dapat dimakan,
disukai, dicerna dantidak membahayakan bagi kesehatran ternak. Agar bahan dapat
disebut dengan pakan maka harus memenuhi persyaratan tersebut. Pakan
adalah bahan yang dapatdimakan, dicerna dan diserap baik secara keseluruhan
atau sebagian dan tidak menimbulkan keracuan atau Tidak Mengganggu Kesehatan
ternak yang mengkonsumsinya (Amrullah, 2011).
Pengolahan dan pengaetan bahan pakan dapat
dilakukan dengan cara!isik atau mekanik, kimiai, biologis dan kombinasinya. Perlakuan secara !isik dapat dilakukan dengan cara penjemuran, pencacah atau pemotongan, penggilingan,
penghancuran serta pembuatan pellet ("ahyono, 201#).$has, crambel dan
pellet merupakan bentuk bahan pakan yang dipadatkansedemikian rupa dari bahan konsentrat atau hijauan dengan tujuan untuk mengurangi si!at keambaan pakan, keuntungan pakan bentuk pellet adalahmeningkatkan konsumsi dan e!isiensi pakan, meningkatkan kadar energimetabolis
pakan, membunuh bakteri patogen, menurunkan jumlah pakan yangtercecer, memperpanjang lama penyimpanan, menjamin keseimbangan
%at&%atnutrrisi pakan dan mencegah oksidasi 'itamin ("ahyono,
201#).Setiap bahan pakan berbeda jenisnya,
perbedaan berat jenis tersebut dapat
disebabkan oleh air dan kepadatan bahan pakan tersebut
serta adanya bahan subalan atau kontaminan yang sengaja ditambahkan atau
dicampurkan. Penambahan bahan subalan dilakukan penjual untuk menambah
keuntungan, sedangkan bagi pembeli atau konsumen penambahan subalan pada bahan
pakan dapat menambah atau menurunkan kualitas bahan pakan.
Untuk mengurangi tindakan kecurangan pada
produsen atau penjual ini maka perlu dilakukan pengujian bahan pakan
dengan cara menghitung kerapatan jenis ( Bulk Density ) bahan
pakan tersebut.
Kontrol kualitas bahan baku bertujuan untuk
memberikan informasi yang tepat tentang kandungan zat makanan dan anti kualitas
yang terkandung didalamnya atau racun dari bahan baku, sehingga nilai nutrisi
yang diinginkan dari ransum sebagai produk akhir akan didapat dengan baik dan
tepat.
Sekam merupakan hasil samping saat proses
penggilingan padi dan menghasilkan limbah yang cukup banyak, yakni sebesar 20%
dari berat gabah. Pemanfaatan sekam padi secara komersial masih relatif rendah.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik sekam padi yaitu bersifat kasar, bernilai
gizi rendah, memiliki kerapatan yang rendah, dan kandungan abu yang cukup
tinggi
Senyawa anorganik adalah
senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup. Test terhadap adanya bahan anorganik di dalam
bahan pakan atau bahan makanan yang bersifat kualitatif sehingga tidak dapat
ditentukan jumlah bahan anorganik yang berada dalam bahan sampel yang
diperiks..Teknik produksi pakan ternak adalah serangkaian aktivitas yang
melibatkan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan pakan yang memenuhi
standar yang telah ditetapkan oleh nutrisionist.Pakan yang diberikan pada
ternak harus memiliki kualitas yan baik. Karena kualitas bahan pakan akan
berpengaruh terhadap performan ternak yan diberi pakan. Pakan ternak memiliki
bahan anorganik yang baik diperiksa, biasanya terdapat cukup besar untuk
dipisahkan menggunakan mikroskop dan dilakukan test secara individual. Untuk
melakukan test terhadap bahan anorganik bisa dilakukan dengan cara penentuan
sulfat, klorida, karbonat dan garam.
Urea yang ditambahkan dalam
ransum ruminansia dengan kadar yangberbeda - beda, ternyata dirombak menjadi
protein oleh mikroorganisme rumen.Urea merupakan bahan pakan sumber nitrogen
yang dapat difermentasi di dalamsistem pencernaan ruminansia. Urea dalam
proporsi tertentu mempunyai dampak positif terhadap peningkatan konsumsi
protein kasar dan daya cerna. Urease adalah enzim yang mangkatatalisa hidrolisis urea
membentuk amonia dan karbon dioksida. Aktivitas urease terutama ditemukan dalam
pada bungkil kacang kedelei. Enzim pada urease dapat mengkatalis aktivitas
reaksi pemecahan urea yang bersifat patogen dalam sel tumbuhan menjadi amonia
dan CO2.
Aktivitas adanya urease dalam bungkil kacang
kedele memungkinkan organisme dapat memanfaatkan urea internal maupun eksternal
sebagai sumber nitrogen. Dalam bungkil kacang kedele yang diuji untuk
mengetahui kadar aktivitas adanya urease diketahui dengan adanya warna merah
yang timbul. Nitrogen yang terdapat dalam urea bersifat unavailable bagi
tanaman kecuali telah dihidrolisis oleh urease.
Fraksinasi digunakan untuk mengetahui distribusi
bahan berdasarkan ukuran partikel pada setiap bagian (saringan), sehingga bisa
memisahkan antara bahan pakan dan benda asing lain. Selain itu juga dapat
digunakan untuk mengetahui distribusi zat makanan terutama protein dan fraksi
serat pada setiap fraksi. Sifat kimia sangat diperlukan guna mengetahui kinerja
bahan pakan dalam kaitannya sebagai komponen ransum unggas maupun ruminansia.
1.2.Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum Industri Makanan
Ternak tentang Bulk Density ini adalah untuk mengetahui berapa kerapatan jenis
suatu bahan pakan dan apa saja yang mempengaruhi nilai dari kerapatan jenis
suatu bahan pakan tersebut.
Tujuan dari praktikum Industri Makanan Ternak
tentang Kualitas Bahan Baku adalah untuk menentukan kualitas bahan baku sebelum
dibuat ransum untuk pakan ternak sehingga layak diberikan kepada ternak yang
dapat memenuhi kandungan nutrisi ternak tersebut.
Tujuan dari praktikum test terhadap bahan
anorganik adalah untuk mengetahui cara
mengetahuiadanya kadar sulfat, klorida, karbonat, dan garam dalam beberapa
jenis bahan pakan.
Tujuan dari praktikum industry makanan ternak
tentang test sekam ini adalah untuk mengetahui kualitas nutrisi dari dedak padi
yang dibeli pada beberapa poultry shop yang berbeda.
Tujuan dari praktikum Test
Aktivitas Urease adalah untuk mengetahui kandungan urease yang terdapat pada
bungkil kacang kedelei.
Pada praktikum industry makanan ternak tentang
fraksinasi bahan makanan ternak ini bertujuan untuk mengetahui persentase
distribusi bahan pakan pada setiap fraksi.
Manfaat dilakukannya praktikum Industri
Makanan Ternak tentang Bulk Density ini adalah agar praktikan mengetahui nilai
dai bulk density suatu bahan pakan dan factor apa saja yang mempengaruhi
perbedaan nilai bulk density bahan pakan tersebut.
Manfaat dari praktikum Industri Makanan Ternak
tentang Kualitas Bahan Baku adalah mahasiswa fakultas peternakan universitas
Jambi dapat mengetahui bagaimana menentukan bahan baku yang berkualitas baik
untuk membuat ransum sebagai pakan ternak dan dapat memisahkan bahan baku yang
mengandung aflatoksin.
Manfaat dari industry makanan ternak tentang
test sekam ini adalah agar dapat mengetahui kualitas bahan pakan dari segi
nutrisi dan mengetahui adanya bahan palsuan didalam pakan yang dijual.
Manfaat dari praktikum Test
Aktivitas Urease adalah mahasiswa dapat mengetahui perubahan warna yang terjadi
pada bahan pakan bungkil kacang kedelai yang terkontaminasi urea secara
langsung dan mengetahui kadar urea dalam bahan pakan yang diuji.
Manfaat dari pelaksanaa praktikum Industri
Makanan Ternak tentang Test Terhadap Bahan Anorganik adalah mahasiswa
Fakultas Peternakan Universitas Jambi dapat mengetahui langkah menentukan ada
tidaknya bahan anorganik dalam suatu bahan pakan.
Pada praktikum industry makanan ternak tentang
fraksinasi bahan makanan ternak ini agar memperoleh informasi dari setiap
fraksi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pakan dan formulasi
ransum serta strategi dalam penyusunan ransum.
Download Full dokumen Dibawah ini...
< Download >